Indonesia Hentikan Kirim TKI, Malaysia Mulai Khawatir

Share:
KUALA LUMPUR - Malaysia mulai khawatir atas rencana pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman tenaga kerja informal sementara ke negaranya.

Perdana Menteri Malaysia Datuk Najib Razak seperti dikutip The Straits Times, Sabtu (27/6/2009), mengatakan pemerintahnya akan bertindak keras kepada majikan Malaysia yang melakukan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia.

Najib juga meminta warganya untuk menunjukkan perhatian terkait kesejahteraan pekerja.

Pernyataan Najib itu merupakan respons dari rencana pemerintah Indonesia yang akan menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja informal, terkait kasus kekerasan yang belakangan ini kerap terjadi.

"Kami harus mengambil sikap tegas dalam menegakkan hukum terhadap siapa saja yang melakukan kekerasan terhadap pembantu," ungkap Najib.

Apa yang kami harus lakukan adalah memastikan di mana pun (TKI) terdapat aksi kekerasan, mereka akan berhadapan dengan hukum. Majikan juga diminta lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja," lanjutnya.

Menurutnya sikap tegas itu akan menambah keyakinan bahwa mereka (pemerintah Indonesia) akan kembali mengirim tenaga kerja ke Indonesia. "Saya yakin ini hanya penghentian sementara pengiriman tenaga kerja (Indonesia)," imbuh Najib.

Sebelumnya Menteri Tenaga Kerja Indonesia Erman Superano, Kamis pekan ini,. mengatakan akan menghentikan sementara pengiriman tenaga kerja Indonesia setidaknya hingga pertengahan Juli, hingga dilakukan pembicaraan bilateral di Kuala Lumpur terkait perjanjian pekerja migran.

Saat ini terdapat 1,2 juta pekerja Indonesia di Malaysia. Sekira 300.000 di antaranya bekera sebagai pembantu rumah tangga.