MASALAH KESEHATAN BERDASARKAN CIRI-CIRI MANUSIA, TEMPAT DAN WAKTU

Share:
Epidemiologi menekankan pada upaya menerangkan bagaimana frekuensi & distribusi penyakit serta bagaimana berbagai factor dapat menjadi factor penyebab penyakit. Untuk mengungkap dan menjawab masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai cara yang selanjutnya menyebabkan epidemiologi dapat dibagai dalam beberapa jenis.

Pada umumnya, epidemiologi dapat dibagi atas beberapa macam, diantaranya adalah :

Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi Analitis

Epidemiologi Eksperimental
  1. Epidemiologi Klinis
  2. Epidemiologi Penyakit Menular
  3. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
  4. Epidemiologi Lingkungan
  5. Epidemiologi Kerja
  6. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
  7. Epidemiologi Kebijakan Kesehatan

Pembagian Study Epidemiologi dalam beberapa jenis tersebut didasarkan pada tujuan atau maksud dilaksanakannya study epidemiologi. Berdasarkan batasan atau pengertian tentang Epidemiologi, maka dapat digambarkan secara skematis pembagian tentang Study epidemiologi sebagai berikut :

Epidemiologi  Deskriptif Epidemiologi Analitis
1. Epidemiologi Eksperimental
2. Epidemiologi Klinis
3. Epidemiologi Penyakit Menular
4. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
5. Epidemiologi Lingkungan, dsb.

Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan distribusi masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta determinannya.

Frekuensi Distribusi Determinan

Untuk mengetahui Frekuensi suatu masalah kesehatan terlebih dahulu harus dilakukan 2 hal pokok :

1. Menemukan masalah kesehatan,
2. Mengukur masalah kesehatan.

Menunjuk pada keadaan masalah kesehatan yang dikelompokkan berdasarkan
1. Ciri Manusia
2. Tempat
3. Waktu

Terdapat 3 langkah pokok yang harus dilakukan, yaitu :
a. Merumuskan Hipotesa tentang penyebab suatu masalah kesehatan,
b. Menguji Hipotesa
c. Menarik Kesimpulan

Epidemiologi Analitis berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan frekuensi masalah kesehatan atau penyakit pada masyarakat.

Epidemiologi  Deskriptif merupakan langkah awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan dalam masyarakat dengan menjelaskan factor Manusia (Who), Waktu (When) dan Tempat (Where). Dalam kehidupan sehari – hari sering ditemukan suatu masalah kesehatan tertentu yang ternyata banyak diderita oleh kelompok umur tertentu saja, oleh jenis kelamin tertentu saja atau oleh suku bangsa tertentu saja.

Penemuan yang seperti ini menjelaskan bahwa penyebaran suatu masalah kesehatan atau penyakit ternyata dipengaruhi oleh ciri – ciri yang dimiliki oleh manusia yang terserang masalah kesehatan tersebut.

Dengan diketahuinya penyebaran masalah kesehatan menurut ciri – ciri manusia ini, akan dapat diketahui besarnya masalah kesehatan yang dihadapi dan keterangan yang diperoleh akan dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang dimaksud.

Dalam epidemiologi, ciri – ciri manusia yang mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan ini dapat dibedakan atas beberapa macam karakteristik yang diantaranya adalah :

Umur
a. Jenis Kelamin
b. Golongan Ethnik
c. Status Gizi
d. Kehamilan
e. Paritas,

Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Status Perkawinan
b. Pekerjaan
c. Pendidikan

Besarnya Keluarga. Struktur Keluarga, dll.


Berdasarkan Ciri Manusia

Umur adalah variable yang sangat penting dan selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi karena :
  1. Ada kaitannya dengan Daya Tahan Tubuh. Pada umumnya daya tahan tubuh orang dewasa jauh lebih kuat daripada daya tahan bayi atau anak – anak.
  2. Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan. Orang dewasa yang karena pekerjaannya ada kemungkinan menghadapi ancaman penyakit lebih besar daripada anak – anak.
  3. Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup. Dibandingkan dengan anak – anak, maka orang dewasa lebih besar kemungkinan terpapar dengan berbagai sumber masalah kesehatan atau penyakit. Perbedaan pengalaman terhadap penyakit menurut umur sangat mempunyai pengaruh/kemaknaan yang berhubungan dengan :- Perbedaan tingkat keterpaparan dan kerentanan menurut umur ;
    - Perbedaan dalam proses Pathogenesis ;
    - Perbedaan dalam hal pengalaman terhadap penyakit tertentu.

Golongan Etnik. Penyebaran masalah kesehatan juga tergantung dari golongan etnik yang miliki. Yang dimaksud Golongan Etnik adalah : Sekelompok manusia dalam suatu populasi yang memiliki kebiasaan hidup atau sifat biologis dan genetis yang sama. Golongan Etnik dibedakan atas :
Ras (Race)
Pengelompokan menurut Ras, lebih didasarkan pada Warna Kulit dan Bentuk Tubuh. Dikenal 3 Ras utama :
a. Caucasoid (Kulit Putih)
b. Negroid (Kulit Hitam)
c. Mongoloid (Kulit Kuning/Sawo Matang)

Adanya penyakit tertentu yang secara genetik berhubungan erat dengan Ras, yaitu Sicklecell Anemia.

Etnik / Suku Bangsa (Tribe).  

Pengelompokan dalam Suku Bangsa didasarkan pada tempat tinggal, adat-istiadat, kebiasaan hidup, keadaan sosial – ekonomi ataupun susunan makanannya. Timbulnya perbedaan frekuensi penyakit atau kematian mungkin disebabkan oleh perbedaan tempat tinggal, adat – istiadat, kebiasaan hidup, keadaan sosial – ekonomi ataupun susunan makanannya. Contohnya adalah perbedaan pengalaman penyakit Malaria ataupun Filaria bagi penduduk Jawa dan Irian Jaya.

Status Perkawinan. Yang dimaksud dengan Status Perkawinan disini adalah Persekutuan antara Dua Jenis Kelamin yang berbeda dalam bentuk Keluarga yang diakui secara sah oleh peraturan perundang – undangan yang berlaku baik sipil maupun agama. Ditinjau dari sudut pandang Epidemiologi, status perkawinan ini ternyata mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan, karena : Pola Perilaku kalangan yang belum menikah berbeda dengan kalangan yang sudah menikah. Secara umum, pengaruh tersebut dapat dibedakan dalam 3 hal, yaitu :
  1. Pengaruh Terhadap Pola Penyakit Pola penyakit yang ditemukan pada kelompok orang yang belum menikah berbeda dengan pola penyakit yang ditemukan pada kelompok orang yang sudah menikah. Misalnya Penyakit Kelamin yang ternyata lebih banyak ditemukan pada kelompok orang yang belum pernah menikah. Hal yang sama juga ditemukan pada penyakit akibat kecelakaan yang lebih banyak terjadi pada kelompok orang yang belum menikah.
  2. Pengaruh Terhadap Resiko Terkena Penyakit. Resiko terkena penyakit TB Paru misalnya, akan lebih besar terjadi pada istri atau suami yang pasangannya menderita penyakit TBC Paru.
  3. Pengaruh Terhadap Penatalaksanaan-Penanggulangan Penyakit Pada kelompok orang yang belum menikah yang menderita penyakit akan mendapat perawatan yang kurang dibandingkan dengan mereka yang telah berkeluarga karena memang kurangnya anggota keluarga yang turut membantu mengatasi penyakit.

Pekerjaan. 

Hubungan antara pekerjaan dengan masalah kesehatan sudah sejak lama diketahui dan saat ini menjadi perhatian utama ahli Hyperkes. Hubungan antara Pekerjaan dengan masalah kesehatan lebih banyak dilihat dari kemungkinan keterpaparan khusus dan derajat keterpaparan serta sifat pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat menimbulkan penyakit antara lain : sakitan, seperti bahan-bahan

Strutur Keluarga. 

Struktur keluarga dapat mempunyai pengaruh terhadap kesakitan dan pemanfaatan pelayanan
  1. Adanya Faktor – faktor lingkunan yang langsung dapat menimbulkan kekimia, gas beracun, radiasi, benda – benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan, dsb.
  2. Situasi pekerjaan yang penuh dengan Stress, yang merupakan faktor penyebab terjadinya Hypertensi.
  3. Karena ruangan tempat kerja yang terlalu sempit, sehingga memungkinkan proses penularan penyakit antar pekerja. Dsb.

Kesehatan. Suatu keluarga besar, karena besarnya tanggungan secara relatif, mungkin harus tinggal berdesak-desakan dalam rumah yang luasnya terbatas sehingga memudahkan penularan penyakit. Dan karena besarnya tanggungan keluarga, mungkin pula tidak dapat membeli cukup makanan yang bernilai gizi baik atau tidak dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia, dsb.

Status Sosial
1. Dalam kehidupan sehari – hari, sering ditemukan beberapa masalah kesehatan tertentu misalnya penyakit infeksi dan gangguan gizi yang lebih banyak diderita oleh masyarakat dengan status sosial ekonomi yang rendah dan sebaliknya beberapa penyakit kardiovaskuler lebih banyak dijumpai pada penderita dengan status sosial ekonomi tinggi.
2. Terdapatnya penyebaran masalah kesehatan seperti ini, pada umumnya dipengaruhi oleh :
  • Karena adanya perbedaan kemampuan ekonomis dalam mencegah ataupun mengobati penyakit. Bagi mereka yang keadaan sosial ekonominya baik, tentu tidak sulit melakukan pencegahan ataupun pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya. 
  • Adanya perbedaan sikap hidup an perilaku yang dimiliki. Dibandingkan dengan perbedaan kemampuan ekonomis, peranan perbedaan sikap dan perilaku ternyata lebih besar dank arena itulah penyakit yang ditemukan tidak sama.
3. Dalam membicarakan hubungan antara status sosial ekonomi dengan masalah kesehatan, yang paling sulit adalah menentukan Status Sosial Ekonomi seseorang. Secara umum, penentuan Status Sosial Ekonomi seseorang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
  • Secara Langsung. Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan data tentang penghasilan dan kekayaan yang dimiliki.
  • Secara Tidak Langsung. Dilakukan dengan mengumpulkan data yang lebih kompleks antara lain keadaan tempat tinggal, luas tanah yang ada, jenis peralatan rumah tangga yan dimiliki, jenis pekerjaan, pendidikan, pendapatan, keadaan gizi, jumlah anak dan sikap terhadap kesehatan.

KARAKTERISTIK TEMPAT

Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat terjadinya masalah kesehatan tersebut amat penting, karena dari keterangan yang diperoleh akan dapat diketahui :
1. Jumlah dan Jenis Masalah Kesehatan yang Ditemukan Suatu Daerah. Dengan diketahuinya penyebaran penyakit disuatu daerah, maka apat diketahui dengan tepat masalah-masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian dapat diidentifkasikan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat.
2. Hal – Hal Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Di Suatu Daerah. Apabila telah diketahui Jumlah dan Jenis masalah kesehatan, dapat disusun program kesehatan yang tepat untuk daerah tersebut. Hasil akhir yan diharapkan adalah masalah kesehatan dapat diatasi dengan lebih Efektif dan pemakaian sumber daya yang ada tidak akan sia – sia sehingga lebih Efisien.
3. Keterangan Tentang Faktor Penyebab Timbulnya Masalah Kesehatan Di Suatu Daerah. Keterangan tentang penyebab masalah kesehatan ini dapat diperoleh dengan membandingkan hal – hal khusus yang ada dan yang tidak ada pada suatu daerah. Perbedan tentang hal – hal khusus tersebut, mungkin merupakan Penyebab timbulnya masalah kesehatan yang dimaksud. Keadaan – keadaan khusus yang merupakan karakteristik Tempat yang berhubungan dengan masalah kesehatan, antara lain dapat berupa :
a. Keadaan Geografis . Berupa : letak wilayah, struktur tanah, curah hujan, sinar matahari, angin, kelembaban udara, suhu udara, daerah pegunungan, pantai, daratan. (Lingkungan Fisis, Kemis dan Biologis )
b. Keadaan Demografis. Perbedaan keadaan penduduk (Demografi) sangat menentukan perbedaan penyebab penyakit menurut tempat. Keadan Demografis yang dimasud dapat berupa : Jumlah dan Kepadatan Penduduk, Konstitusi genetis an etnis, variasi kultural, dsb.
c. Keadaan Pelayanan Kesehatan. Dalam hal ini, menyangkut Jumlah dan Cakupan Pelayanan Kesehatan, Mutu Layanan Kesehatan yang dselenggarakan serta Program Higiene dan Sanitasi.
Berdasarkan luasnya daerah yang terserang suatu masalah kesehatan, penyebaan menurut karakteristik Tempat ini secara umum dapat dibedaan menjadi 5 macam, yaitu :
1. Penyebaran pada Satu Wilayah (Setempat / Lokal ). Disini masalah kesehatan hanya ditemukan pada satu wilayah saja. Batasan wilayah yang dimaksudkan tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, misalnya pada satu kelurahan saja, satu kecamatan saja dsb. Pembagian menurut wilayah yang sering digunakan adalah Desa dan Kota, karena masing-masing mempunyai ciri tersendiri yang khas sehingga mempunyai gambaran penyakit yang berbeda-beda.
2. Penyebaran Beberapa Wilayah. Pengertian penyebaran beberapa wilayah juga tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, misalnya beberapa kelurahan, beberapa kecamatan dsb.
3. Penyebaran Satu Negara (Nasional). Pada penyebaran Satu Negara, masalah kesehatan tersebut ditemukan di semua wilayah yang ada dalam negara tersebut. Tergantung dari keadaan geografis dan luasnya suatu negara, masalah yang ditimbulkannya akan berbeda pula.
4. Penyebaran Beberapa Negara (Regional). Masalah kesehatan juga dapat menyebar ke beberapa negara. Masuk tidaknya suatu penyakit ke suatu negara, dipengaruhi oleh faktor – faktor :
a. Kedaaan geografis suatu Negara. Dalam arti apakah ditemukan keadaan – keadaan geografis tertentu yang menyebabkan suatu penyakit dapat terjangkit atau tidak di negara tersebut.
b. Hubungan komunikasi yang dimiliki. Dalam arti, apakah letak negara tersebut berdekatan dengan negara yang terjangkit penyakit, bagaiman sistem transportasi antar negara, bagaimana hubungan antar penduduk, apakah negara tersebut terbuka untuk penduduk yang berkunjung dan menetap, dsb.
c. Peraturan perundang – undangan yang berlaku. Hal ini berkaitan dengan peraturan yang berkaitan dengan bidang kesehatan.

5. Penyebaran Banyak Negara (Internasional). Di sini masalah kesehatan telah ditemukan di banyak negara, yang pada era sekarang ini dengan kemajuan sistem komunikasi dan transportasi sangat mungkin terjadi.

Karakteristik Waktu

Jenis penyebaran masalah kesehatan yang ketiga yang perlu dipelajari dalam study epidemiologi adalah Penyebaran Menurut Karakteristik Waktu. Manfaat mempelajari penyebaran masalah kesehatan menurut Waktu adalah untuk mengetahui :
1. Kecepatan Perjalanan Penyakit. Apabila suatu penyakit dalam waktu yang singkat menyebar dengan pesat, hal ini berarti perjalanan penyakit tersebut berlangsung dengan cepat.
2. Lama Terjangkitnya Suatu Penyakit. Lama terjangkitnya suatu penyakit dapat diketahui dari penyebaran penyakit menurut waktu, yaitu dengan memanfaatkan keterangan tentang waktu terjangkitnya penyakit dan keterangan tentang hilangnya penyakit tersebut.

Faktor – faktor yang mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan menurut waktu antara lain :
1. Sifat Penyakit Yang Ditemukan, Hal yang berperan di sini adalah sifat bibit penyakit yang ditemukan, yang dibedakan atas :
a. Potogenesiti / Patogenitas. Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada penjamu sehingga timbul penyakit (Disease Stimulus)
b. Virulensi. Ukuran keganasan penyakit atau derjat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit.
c. Antigenesiti/Antigenitas. Kemampuan bibit penyakit untuk merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (pembentukan Antigen) pada diri penjamu.
d. Infektiviti/ Infektifitas. Kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri, bertempat tinggal dan berkembang biak dalam diri penjamu.

2. Keadaan Tempat Terjangkitnya Penyakit. Untuk penyakit infeksi, keadaan yang paling penting adalah menyangkut ada tidaknya reservoir bibit penyakit Environmental Reservoir.

3. Keadaan Penduduk. Sama halnya dengan penyebaran menurut tempat, maka penyebaran masalah kesehatan menurut waktu ini juga dipengaruhi oleh keadaan penduduk, baik yang menyangkut cirri-ciri manusianya ataupun yang menyangkut jumlah dan penyebaran penduduk.

4. Keadaan Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia. Jika keadaan pelayanan kesehatan baik, maka penyebaran suatu masalah kesehatan dapat dicegah, sehingga waktu terjangkitnya penyakit dapat diperpendek.

Penyebaran masalah kesehatan menurut Waktu, dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
Penyebaran Satu Saat.

Beberapa keadaan khusus yang ditemukan pada penyebaran penyakit pada Satu Saat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Point – Source Epidemic. Disebut juga Common Source Epidemic yaitu : Suatu keadaan wabah yang ditandai oleh :
1) Timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang cepat,
2) Masa inkubasi yang pendek
3) Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal
4) Muncul hanya pada waktu tertentu saja
5) Hilangnya penyakit dalam waktu yang cepat

Contoh : Peristiwa keracunan makanan.

b. Contagious Diseases Epidemic Disebut juga Propagated Epidemic, adalah : Suatu keadaan wabah yg ditandai oleh :
1) Timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang pelan
2) Masa inkubasi yang panjang,
3) Episode penyakit merupakan peristiwa majemuk
4) Waktu munculnya penyakit tidak jelas,
5) Hilangnya penyakit dalam waktu yang lama

Contoh : Wabah penyakit menular.

Penyebaran Satu Kurun Waktu. 

Yaitu Perhitungan penyebaran masalah kesehatan yg dilakukan pd satu kurun waktu tertentu atau disebut Clustering Menurut Waktu. Digunakan untuk mencari Penyebab Penyakit.
Penyebaran Siklis

Disebut penyebaran secara siklis bila Frekuensi suatu masalah kesehatan naik atau turun menurut suatu siklus tertentu, misalnya menurut kalender tertentu (minggu, bulan, tahun); menurut keadaan cuaca tertentu (musim hujan, musim panas); menurut peristiwa tertentu (musim panen, paceklik).

Penyebaran Sekular 

Disebut penyebaran secara sekular apabila perubahan yang terjadi berlangsung dalam waktu yang cukup lama, Misalnya lebih dari 10 tahun.

Sumber Referensi : Hand out Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.

Tertarik Bisnis Forex? : Mengenal Forex Trading dan Investasi Perdagangan Mata Uang