DPR Dukung TNI Bila Terjadi Insiden di Ambalat

Share:
Dukungan penuh akan diberikan DPR kepada TNI bila terjadi insiden di perbatasan dengan Malaysia, dalam rangka menjaga kedaulatan negara. Sikap pemerintah yang terlalu lunak mengenai batas wilayah negara akan membuat Indonesia terus disepelekan.

Demikian Wakil Ketua Komisi I DPR dari FPDI-P, Sidharto Danusubroto, Senin (5/3) pagi. Disebutnya, tugas TNI adalah menjaga kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa. Oleh karena itu, tindakan tegas yang dilakukan TNI adalah konstitusional.

"Sekali-kali tembak saja," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Soeripto. Ia mengakui, memang tindakan itu bisa membuat Indonesia diperkarakan karena masih adanya perbedaan persepsi mengenai batas wilayah perairan Indonesia dengan Malaysia.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Slamet Subijanto, mengakui, Malaysia memang menetapkan batas wilayahnya sendiri dengan membuat peta yang memuat perluasan wilayahnya hingga masuk ke dalam wilayah Indonesia. "Cukup jauh masuk ke wilayah kita," ujarnya sebelum Rapat Kerja Komisi I dengan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI di Jakarta, Senin (5/3).

"Malaysia coba membuat peta sendiri, tapi kita tidak akan mengikuti mereka," ujarnya. Apalagi dengan telah diambil Pulau Sipadan-Ligitan oleh Malaysia yang membuat Malaysia memperluas batas wilayahnya hingga mencakup blok Ambalat.

Dikatakannya, patroli yang dilakukan TNI AL tetap mengacu kepada batas wilayah yang diakui internasional, berdasarkan konvensi PBB tentang hukum laut, dalam United Nations Convention on The Law of The Sea (Unclose) yang ditandatangani 117 negara pada 10 Desember 1982.

Indonesia sendiri meratifikasi Unclose menjadi UU No.17 Tahun 1985 tentang pengesahan Unclose. Berdasarkan Unclose, lebar laut teritorial maksimum Indonesia 12 mil laut yang diukur dari pulau-pulau terluar.

Subijanto menegaskan, Malaysia bukan negara kepulauan, sehingga batas wilayah perairannya diukur dari garis pantai. Oleh karena itu, diambilalihnya Pulau Sipadan-Ligitan tidak bisa serta merta membuat Malaysia asal menentukan perluasan batas wilayah perairannya.

Meski demikian, upaya provokasi yang dilakukan Malaysia dengan memasuki wilayah perairan Indonesia disebutnya masih dihadapi dengan lunak. "Kita masih bersikap sopan dengan mendorong mereka keluar," ujarnya.

Unclose menurut Sidharto menjadi dasar hukum yang kuat bagi Indonesia untuk melakukan tindakan tegas. Meskipun Malaysia memang belum menandatangani perjanjian hukum laut internasional itu.

Dia menambahkan, semua perjanjian internasional harus didukung dengan potensi ekonomi, militer dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Lemahnya Alutsista Indonesia diakuinya membuat Indonesia disepelekan. "Kalau kita dilecehkan selama ini karena mereka tahu sejauh mana kekuatan Alutsista kita," katanya.

Larangan ekspor pasir laut ke Singapura menurutnya merupakan salah satu contoh sikap tegas yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi SDA. Disebutnya kontrol ketat juga harus dilakukan hingga jajaran bawah agar kebijakan yang telah diambil tidak dilanggar.

Soeripto mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah terkait persoalan perbatasan. Pertama, Kita harus aktif melakukan diplomasi dengan negara lain. Kedua, menuntaskan perjanjian perbatasan, termasuk mengenai tapal batas dengan Malaysia yang juga belum tuntas. Ketiga, siapkan manajemen perbatasan. Perlu dipertegas pembagian kewenangan para aktor di bidang keamanan supaya tidak tumpang tindih. Keempat, bentuk kesatuan khusus patroli pengamanan pantai.

"Kalau itu dilakukan, Malaysia juga akan memperhitungkan kita. Tidak gegabah," ujarnya.

Dia juga mengingatkan agar pemerintah mengelola pulau-pulau terluar antara lain dengan menempatkan kesatuan di beberapa pulau-pulau terluar. "Kita juga bisa memberlakukan hukum lingkungan untuk melindungi terumbu karang, sehingga ada alasan untuk melindungi teritorial kita," katanya.

Pemerintah daerah disebutnya juga harus aktif, terutama mengenai persoalan administrasi pulau-pulau terluar. "Selama ini seakan-akan pulau-pulau terluar kita tidak diperhatikan dengan baik," tandasnya

Sumber : Suara Pembaharuan

Tertarik Bisnis Forex Online? klik dan baca artikelnya disini :
Mengenal Forex Trading dan Investasi Perdagangan Mata Uang