Indonesia Masih Terkorup di Asia-Pasifik

Share:
JAKARTA – Indonesia harus bekerja keras untuk menjadikan dirinya sebagai negara tujuan utama investasi di wilayah Asia Pasifik.

Dalam survei pelaku bisnis yang dilakukan perusahaan konsultan berbasis di Hong Kong,Political & Economic Risk Consultancy (PERC),Indonesia dianggap sebagai negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi.

Dalam survei tersebut, indeks korupsi Indonesia mencapai 9,07 dari skala 10 yang ditetapkan survei. Angka ini menjadi kekhawatiran tersendiri karena nilainya lebih besar dari penilaian tahun 2009 lalu,yakni pada angka 8,32.

Fakta pahit tersebut tentu saja bisa membuat calon investor berpikir dua kali untuk berinvestasi. Kondisi ini patut disayangkan karena Indonesia disebut-sebut sebagai bintang baru dalam perekonomian dunia setelah tahun lalu sukses mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif di tengah krisis global yang melanda dunia sejak akhir 2008.

Tingginya angka korupsi juga menjadi masalah besar bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, pihak-pihak yang merasa terancam dengan kasus korupsinya bisa saja menghambat program SBY, terutama program pemberantasan korupsi yang menjadi salah satu target utama dalam pemerintahan SBY.

“Korupsi sudah menjadi beban dan itu bisa dipakai orang ataupun pihak yang korup untuk melindungi diri mereka sendiri dan menahan reformasi,” jelas PERC. Survei yang dilakukan PERC melibatkan 2.174 responden yang datang dari kalangan eksekutif kelas menengah di Asia, Australia, dan Amerika Serikat.

Survei tersebut menunjukkan Indonesia lebih buruk dibandingkan Filipina yang dikenal sebagai negara sangat korup. Negara yang kini dipimpin Gloria Arroyo tersebut berada di peringkat keempat. Di bawah Indonesia terdapat Kamboja,kemudian menyusul Vietnam,Filipina,Thailand, India, China,Taiwan, Korea Selatan, Makau,Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Australia.

Singapura yang memang dikenal memiliki birokrasi yang sangat tegas dan bersih masih berada di jajaran teratas dalam negara terbersih dari korupsi. Survei yang dilakukan PERC fokus pada bagaimana korupsi memengaruhi berbagai tingkat kepemimpinan politik dan layanan sipil serta bagaimana institusi-institusi besar harus menanggung beban berat karena korupsi.

Survei itu juga mencoba melihat bagaimana pengaruh korupsi terhadap lingkungan bisnis secara menyeluruh serta seberapa jauhkah perusahaan bisa mengatasi berbagai persoalan internal dan eksternal ketika mereka dihadapkan pada situasi tersebut.


take from : okezone news