Belum diketahui pasti apakah gambar sosok pria yang ada di pin itu dimaksudkan pembuatnya sebagai Nabi Muhammad.
Iriyanto warga Andi Tonro III Makassar Timur dan Bahandak warga Romang Polong Kabupaten Goa diperiksa Polres Makassar Timur karena diduga mengedarkan pin bergambar Nabi Muhammad.
Dari pengakuan keduanya, pin itu merupakan souvenir dari Iran saat Bahandak menjadi mahasiswa di sana. "Pin beredar sejak Maret 2009 lalu namun beredar di kalangan komunitas mantan pelajar mahasiswa dari Iran," jelas Kapolres Makassar Timur AKBP Mansur, Kamis (15/10/2009).
Mansur mengemukakan pihaknya masih akan mengkordinasikan dengan MUI Kota Makassar terkait hal ini, karena menurutnya pemanggilan yang mereka lakukan berdasarkan laporan dari warga dan berita di salah satu media lokal di Makassar Rabu kemarin.
Dalam salah satu koran lokal kemarin disebutkan pin bertuliskan Nabi Muhammad disertai foto beredar di beberapa kalangan di Kota Makassar. Pin itu berbentuk bundar dengan diameter 5 cm.
Sekadar deskripsi, Pin memiliki warna dasar hijau muda dilukiskan cukup tampan, berhidung mancung dan tengah tersenyum. Sosok itu juga digambarkan memiliki alis yang terlihat tebal rapih nyaris meruncing hingga ujung kening. Sosok itu juga mengenakan sorban putih bergaris hijau.
Sementara itu bibir pria tersebut digambarkan tidak tipis dan tidak tebal terlihat sedang tersenyum.Alis pria dalam gambar itu digambarkan tebal dan nyaris meruncing di ujung kening.
Di sebelah telinga kanan terlihat gulungan sorban yang menyerupai kembang. Gambar foto yang hanya tampak sampai leher ini dilengkapi dengan tulisan Arab berbunyi Muhammad Rasulallah Salallahu Alaihiwaalihi Wasalam.
Gambar ini diketahui berdar setelah ditemukan salah seorang pengurus forum komunikasi muslimah di Makassar. Dia mengaku bernama HDY. Pin dibeli Rp20 ribu dari rekan bisnisnya bernama Mar yang tinggal di Andi Tondro Makassar.
"Kami masih menginterogasi keduanya dan kami berharap tidak timbul keresahan di Kota Makassar," jelasnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Anre Gurutta Haji Sanusi Baco menganggap beredarnya pin bergambar Nabi Muhammad di Makassar merupakan bentuk penghinaan terhadap nabi.
"Wajah nabi tidak boleh dilukis karena tidak ada orang yang mengetahui secara persis wajahnya, kecuali para sahabat yang hidup di zaman Rasulallah," kata Anre, Kamis (15/10/2009).
Menurut Anre, bila ada yang melukis wajah Nabi, maka itu merupakan tindakan yang mengada-ada. "Dalam Islam perbuatan itu dianggap tidak terpuji dan harus dihentikan," kata dia.
Senada dengan Anre, guru besar Universitas Negeri Alluddin Makassar Prof Abdulrahim Yunus. ulama tidak pernah membenarkan adanya tindakan membuat rekayasa gambar sosok nabi.
"Sebab tidak akan sama dengan aslinya, kalau membuat sesuatu yang tidak benar itu penghinaan," tegasnya.
take from : http://news.okezone.com