Masya Allah, Peziarah "Curi" Tanah Pusara Gus Dur

Share:
JOMBANG - Rasa hormat, kagum, yang berlebihan ditunjukkan para peziarah yang sedari tadi malam tiada hentinya mengunjungi makam tokoh besar Abdurrahman Wahid.

Peziarah melakukan tindakan yang tidak terpuji, dengan mengambil tanah dan bunga di pusara Gus Dur, demikian tokoh ini kerap dipanggil. Kekaguman ini pun berubah menjadi alasan mistik bagi mereka.

Seperti terpantau oleh okezone di lokasi makam Gus Dur, Kompleks Pemakaman Tebuireng, Jombang, Jumat (1/1/2010).

Para peziarah tampak duduk mengitari pusara sambil membaca tahlil dengan khusuk. Namun setelah pembacaan doa selesai, beberapa orang mengambil segenggam tanah pusara sambil berlalu. Sementara, para ibu lebih banyak mengincar bunga yang tertabur di atas pusara Gus Dur.

Alhasil, pusara Gus Dur pun semakin lama semakin susut. Pihak Pondok Pesantren Tebuireng semula menganggap hal ini terjadi karena banyaknya peziarah yang menginjak-injak tanah di sekitar makam. Namun selidik punya selidik, tingkah ngawur para peziarah ini lah yang menjadi penyebabnya.

Agar tidak semakin rata, akhirnya pihak Ponpes memutuskan mendatangkan tanah baru, untuk meninggikan kembali pusara Gus Dur. Selain pihak ponpes juga menugaskan petugas keamanan untuk berjaga-jaga di sekitar makam, agar tidak terjadi hal serupa.

Pengurus Pondok Pensantrean Tebu Ireng, Ramlan, melalui pengeras suara mengimbau pada peziarah agar tidak mengambil benda apapun dari pusara Gus Dur.

Sementara Pengasuh Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid, ketika dikonfimrasi mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang para peziarah terlalu dekat dengan pusara, untuk menghindari tangan-tangan usil tersebut.

"Yang bisa kami lakukan hanya mengimbau dan menginformasikan bahwa tindakan tersebut tidak benar," kata Gus Solah.

take from : okezone news