Obama Cabut Larangan Dana Sel Punca

Share:
Presiden Amerika Barack Obama mencabut berbagai larangan terhadap penggunaan dana pemerintah federal bagi penelitian menggunakan sel punca embrio manusia.

Obama, Senin (9/3), menandatangani peraturan baru yang membalikkan kebijakan mantan Presiden George W Bush itu dan berjanji untuk dengan tegas mendukung penelitian baru.

Bush melarang segala penggunaan dana pemerintah federal bagi penelitian sel punca embrio manusia yang berlaku sejak 9 Agustus 2001. Para ilmuwan mengatakan, penelitian sel punca dapat membuka jalan bagi berbagai terobosan medis, namun banyak kelompok-kelompok agama yang menentang penelitian tersebut.

Ketika mengumumkan kebijakan itu, Obama mengatakan, dia membolehkan perubahan-perubahan "yang telah diharapkan dan diperjuangkan selama delapan tahun oleh banyak ilmuwan, penelitian, dokter, dan pembaharu."

Berbagai jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Amerika mendukung penelitian sel punca, demikian dilaporkan wartawan BBC, Richard Lister, di Washington. Namun, Komite Nasional bagi Hak untuk Hidup di Amerika menyebut langkah itu sebagai "jalan turun yang licin". Langkah itu juga dikecam oleh Vatikan.

"Saat ini hal yang dijanjikan oleh penelitian sel punca masih tidak diketahui dan hal ini sebaiknya jangan dibesar-besarkan," kata Obama. "Tetapi para ilmuwan yakin sel-sel kecil itu mungkin memiliki potensi untuk membantu kita memahami dan kemungkinan menyembuhkan sebagian penyakit dan kondisi kesehatan kita yang sangat parah."

Dia mencontohkan Christopher Reeve yang menjadi pendukung setia penelitian sel punca setelah menderita lumpuh akibat kecelakaan saat menunggang kuda.

Para pengamat mengatakan, keputusan Obama itu dapat mendorong Kongres mencabut larangan menggunakan uang pajak masyarakat untuk menciptakan embrio. Larangan itu, yang dikenal dengan nama amandemen Dickey-Wicker, sudah diterapkan sejak tahun 1996 dan diperpanjang setiap tahun oleh Kongres.

Akan tetapi, anggota DPR Amerika dari Partai Demokrat, Diana DeGette, mengatakan kepada koran New York Times bahwa sejumlah koleganya yang selama ini menentang aborsi menyatakan kemungkinan mereka akan mendukung mencabut larangan tersebut bila hal itu dibutuhkan untuk membantu penelitian.

take from : http://kesehatan.kompas.com