Kronologi Penembakan Brimob di Papua

Share:

PAPUA - Dua minggu jelang Pemilihan Presiden, 8 Juli mendatang, daerah Puncak Jaya Papua, kembali memanas.

Rabu siang (24/6/2009), seorang anggota Brimob Polda Papua, Bripda Ahmad, tewas, setelah baku tembak dengan sekelompok orang bersenjata. Bripda Ahmad tertembak saat rombongan hendak mengecek kesiapan personel Brimob jelang pilpres mendatang.

Peristiwa ini bermula saat rombongan Brimob dari Mulia Kota dari Kabupaten Puncak Jaya, hendak mengunjungi pasukan di pos polisi di distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Dalam perjalanan,tepatnya di Kampung Kanoba, rombongan yang terdiri dari lima mobil ini tiba - tiba ditembaki, oleh kelompok bersenjata dari atas gunung.

Sambil membalas tembakan, pasukan kemudian mengejar pelaku, namun pelaku sudah melarikan diri ke dalam hutan.

Saat pengecekan pasukan salah satu anggota, Brimob, yakni Bripda, Ahmad, telah berlumuran darah karna terkena tembakan.

Bripda Ahmad terkena tembakan karena berada di barisan mobil pertama, dan duduk di bagian depan.

Melihat kondisi ini, anggota lainnya langsung melarikan Bripda Ahmad ke Rumah Sakit Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, namun karna kehabisan darah Bripda Ahmad tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Kapolda Papua Irjen pol FX. Bagus Ekodanto, mengatakan, Bripda Ahmad tewas karena terkena tiga tembakan di bagian pinggang dan badan sebelah kiri.

"Terdengar bunyi tembakan sebanyak empat kali namun yang mengenai Bripda Ahmad, hanya tiga tembakan," jelasnya.

Saat ini Jenazah Bripda Ahmad sudah berada di Rumah Sakit Bayangkara, Jayapura. Rencananya jenazah akan dibawa menuju rumah duka di daerah Youteva Abepura, untuk disemayamkan sambil menunggu kedua orang tua korban yang rencananya akan datang besok hari dari Kendari.

Bripda Ahmad wafat meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang masih kecil.