MALAYSIA . . . MALING-SIA (Klaim Pulau Jemur Lagi)

Share:

Apa jadinya, jika kita mempunyai sejengkal tanah warisan dari nenek moyang kita, selama bertahun-tahun telah menjadi hak milik kita, kini dengan mudah diambil oleh orang lain atau tetangga kita…? Bagaimana reaksi anda..? Panaskah, santai dalam menghadapi, atau berontak langsung menikam sang maling…?

Memang benar, mulai dari malam kemarin tanggal 31 Agustus 2009, saya sempat menggeleng-gelengkan kepala mendengar berita dari sebuah stasiun televisi yang mengabarkan bahwa MALAYSIA KEMBALI MENGKLAIM PULAU JEMUR dalam sebuah situs pariwisatanya. Ya Tuhan…bagaimana saya tidak merasa jengkel dengan Negara yang satu ini. Coba bayangkan, belum reda kasus dari klaim masalah Tari Pendet. Negara MALING ini masih berani juga muncul dengan memanas-manasi telinga rakyat Indonesia dan padahal sebelumnya Sipadan Lingitan telah berhasil ia kuasai berlanjut dengan penyiksaan, pembantaian TKI oleh oknum Polisi Maling-sia (lihat : http://zielobar.blogspot.com/2009/07/pembantaian-biadab-tki-oleh-preman-dan_04.html), Keberaniannya masuk wilayah territorial NKRI di Blok Ambalat, Klaim Budaya serta masih banyak lagi yang belum satu per satu disebutkan, dan mungkin juga ada indikasi ke depannya nanti kalau TAI (BAB) orang Indonesia diklaim juga (hahahaha……anjriiiittt…lebok ta tai urang goblok..!)

Terus terang saja kawan…saya bukanlah tipe orang yang mempunyai jiwa Patriotisme atau jiwa Nasionalisme yang tinggi, tapi perasaan ini tumbuh dalam hati sanubari saya, karena melihat seringnya MALING-SIA ini membuat ulah di Negara kita. Bahkan kalaupun disuruh ikut untuk berperang “monggo” mari saya ikut (tapi tolong berikan senjata ya….?).

Sekedar informasi, bahwa pulau Jemur ini merupakan sebuah pulau terluar yang terletak di gugusan Kepulauan Arwah di perairan Kabupaten Rokan Hilir, Riau, yang berbatasan dengan MALING-SIAH di Selat Malaka. Pulau tersebut merupakan pulau terluas yang mencapai 2,5 kilometer persegi. Letaknya sekitar 72,4 km dari Bagan Siapi-api dan 64,3 km dari Pelabuhan Klang di Maling-sia. Pulau ini sebenarnya terdiri dari 9 pulau, di antaranya Pulau Jemur, Tokong Emas, Tokong Simbang dan Labuhan Bilik. Kawasan ini memang sudah lama dijadikan sebagai salah satu objek wisata andalan di Riau.

Informasi mengenai promosi pariwisata yang dimuat oleh traveljournals.net dan osvaja.net menyebutkan bahwa Pulau Jemur sebagai destinasi wisata Negara Bagian Selanggor, MALING-SIA. Dalam situs traveljournals.net dicantumkan lokasi dan peta Pulau Jemur yang dikatakan masuk dalam wilayah Selangor, MALING-SIA Hanya saja, tidak bisa diketahui informasi mengenai penanggung jawab laman pariwisata tersebut.

Jadi, kira-kira apa yang harus kita lakukan buat MALING…? Soalnya kondisi dan keadaan yang demikian secara tidak langsung merendahkan harkat dan martabat Bangsa Indonesia, termasuk juga merugikan, karena klaim Pulau Jemur sebagai salah satu daerah tujuan wisata Negeri Jiran (JARAN) merupakan kerugian bagi Indonesia khususnya Riau.

Makanya kawan, tidak salah kalau saudara-saudara kita seperti di Surabaya sampai berani mengorbankan darah jempol mereka sebagai tinta, menandakan bahwa begitu cintanya mereka terhadap NKRI. terus bagaimana dengan pejabat kita...?

Adapun pejabat-pejabat pemerintah kita terlihat santai-santai saja menyikapi hal yang ini, kalaupun ada yang berani seperti salah satu anggota DPR dari Komisi I (saya lupa namanya). Ia berani mendeklarasikan bersama kawan-kawannya termasuk juga ada tokoh politik dan simpatisan dari PDI-P untuk perang melawan MALING-SIA.

Salut…. Saya ikut nyusul pak….!
MERDEKA . . .!

Ozzie on the Lombok.