Mereka yang Diburu Polisi Pascabom Kuningan

Share:
JAKARTA - Polisi tak mau kejadian bom terus berulang. Sejumlah orang yang diduga terkait dengan jaringan Noordin M Top pun diburu. Polisi manaksir jaringan tersebut berada di balik aksi pengeboman di Tanah Air.

Sehari setelah ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, polisi langsung menyisir pulau jawa terutama Jawa Tengah. Kota yang selama ini diduga sebagai tempat persembunyian para "teroris" pun diubek-ubek polisi. Tujuannya hanya satu, mengungkap siapa dalang pengeboman yang terakhir meledak di kawasan Mega Kuningan tersebut.

Polisi menangkap beberapa orang diduga teroris di Wonosobo, Yogyakarta, Palembang, Kelapa Gading, Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Cilacap.

Pertama, polisi menangkap dua orang wanita yang diduga orang dekat Noordin M Top. Dia adalah istri dan anak Baridin alias Bahrudin Latif di Cilacap, Jawa Tengah. "Kami menangkap mertua buronan nomor satu," kata Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri.

Dua wanita itu adalah Dwi Fatma, ibu mertua Noordin, dan Arina Rachma wanita yang diduga istri Noordin M Top, meski belakangan Arina membantah dirinya menikah dengan teroris nomor wahid itu. "Dia (Arina) hanya kenal dengan Abdul Halim nama suaminya," kata kuasa hukum dari Tim Pembela Muslim, Ahmad Kholik saat dihubungi okezone.

Kemudian, yang kedua polisi menangkap Hendrawan, seorang Warga Perum Citra Pesona Buring Blok D 6/18, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Hendrawan ditangkap polisi karena petugas melihat transfer dana yang mencurigakan dari Singapura kepada Najwa, istri Hendrawan. Dari data transfer uang dilakukan setiap 2 pekan sekali senilai Rp 2 juta.

Hendrawan juga dikenal tetangga sebagai orang yang memiliki banyak uang. Padahal, pekerjaan Hendrawan tidak jelas dan yang diketahui hanya membuka kursus bahasa Inggris di kediamannya.

Penelusuran polisi pun berlanjut hingga ke Kendal, Jawa Tengah. Seorang murid Noordin M Top bernama Maruto didatangi kediamannya. Tapi, kali ini polisi tak membawa hasil. Maruto sudah lari sebelum tim antiteror mendatangi kediamannya.

Lalu polisi menangkap orang yang mirip dengan Noordin M Top di Makassar. Pria ini mencurigakan polisi karena memiliki banyak kartu identitas dan paspor. Pria bernama Drs Taufan Haji alias Drs Mustofa Akbar itu ditangkap di rumah kontrakan di Jalan Pengayoman Blok F5 Nomor 5, belakang RS Bersalin Bunda, Kecamatan Panakkukang, Sabtu 25 Juli.

Namun setelah diperiksa intensif, ternyata Taufan hanya seorang hacker dan bukan buronan polisi yang selama ini dicari-cari. Polisi pun terus melakukan pencarian. Meski terkadang masih suka salah tangkap.