Nilai investasi PT Asabri (Persero) di 12 perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2019 berpotensi turun hingga mencapai Rp. 7,47 trilliun (80,23%) yaitu menjadi Rp 1,84 triliun dari awal penghitungan Rp 9,31 triliun.
Hitungan itu berasal dari kompilasi data kepemilikan saham dari 15 perusahaan yang sahamnya sempat dimiliki perusahaan BUMN pengelola asuransi TNI dan pensiunan militer tersebut pada periode Desember 2018 hingga September 2019.
Dengan demikian, bila memakai asumsi kepemilikan sahamnya tidak berubah hingga akhir tahun 2019, maka dapat terlihat penurunan tersebut.
Ke-12 perusahaan yang sempat dimiliki Asabri adalah PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE).
Perusahaan lain adalah PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), dan PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON).
Untuk BBYB, Asabri punya 20,13% per Desember 2019, sementara sisanya dipegang oleh Gozco Capital 21,75%, dan PT Akulaku Silvvrr Indonesia 24,07%.
Adapun di PPRO, Asabri memiliki 5,33%, sementara investor lain di PPRO yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 8,51%, dan PT PP Tbk (PTPP) sebesar 64,96% per 31 Desember 2019.
Di INAF, Asabri memiliki porsi saham 7,34% dan Kementerian BUMN (pemerintah) 80,66%. Sisanya publik 11,99% per 30 November 2019.
Sementara di PCAR, saham Asabri sebesar 25,13%, sementara Bahari Istana Alkausar sebesar 5%, sisanya investor lainnya per Desember 2019.
Di sisi lain, saham lain yakni IIKP, Asabri punya 5,44%, sisanya Heru Hidayat (komisaris) 2,94%, publik 88,26% per 31 Desember 2019.
Saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) sempat dimiliki Asabri hingga akhir 2018, tetapi tidak terlihat lagi jejaknya pada akhir September 2019. Dua saham lain yaitu PPRO dan PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) sebaliknya, tadinya tidak dimiliki di akhir 2018 sehingga baru dimiliki pada akhir September 2019.
Karena itu, hitungan dari tiga saham terakhir, yaitu POOL, POLA, dan PPRO tidak dihitung dalam potensi penurunan portofolio saham Asabri tersebut.
Dari sisi harga saham, tercatat adanya rerata penurunan yang lebih dari separuhnya, tepatnya 62,24% dengan penurunan tertinggi pada POOL sebesar 96,93% dan FIRE 95,79%. Penurunan terkecil terjadi pada saham HRTA 34,64% dan ICON 30,61%, sedangkan yang flat ada di saham BBYB dan SDMU.
Berita ini telah tayang di CNBCIndonesia.com
Judul : Investasi Asabri Berpotensi Tekor Rp 7 T, Ini 12 Sahamnya
Photo : ASABRI/doc.TNI AU