Oleh : ozlombok
Sesuai dengan namanya, Noordin M. Top merupakan sosok yang selama ini menjadi buronan Kepolisian dalam kasus terorisme Internasional. Perannya dalam berbagai kasus peledakan bom di berbagai tempat di Indonesia banyak dikaitkan dengan Jaringan Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden.
Kalau Dr Azahari dikenal sebagai ahli meracik bom lain lagi Noordin Moh Top. Pria ini dikenal sebagai sosok yang pandai merekrut orang untuk dijadikan pengikutnya. Dari pengakuan mereka yang sudah tertangkap, begitu pandainya Noordin merekrut, anak-anak muda menjadi percaya dan siap untuk melakukan aksi bunuh diri. Noordin sangat pintar membujuk orang-orang untuk melakukan sesuatu yang mungkin kelak akan disesali.
Sama halnya dengan kejadian peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton beberapa pekan ke belakang. Hasil olah TKP yang dilakukan pihak Kepolisian dan Dokter Forensik mengidentifikasikan bahwa pelaku peledakan adalah remaja yang berusia antara 19-20 tahun yang tidak lepas dari peran Noordin dalam merekrut anggota yang siap dalam melaksanakan aksi bom bunuh diri.
Berbicara masalah peledakan yang terjadi di Jakarta beberapa pekan kemarin, dimana bom pertama meledak di Hotel Marriott pada pukul 07.47 WIB, sementara bom kedua meledak selang sepuluh menit kemudian di Hotel Ritz Carlton. 9 orang tewas dan lainnya mengalami luka. Sampai dengan saat ini siapa pelakunya masih banyak berbagai spekulasi berkembang. Pertama dikatakan mungkin terkait dengan Pilpres dan perkembangan terbaru dengan kelompok Noordin M.Top. kemudian ada wacana lagi apakah bom dirakit di dalam ataukah dibawa dari luar hotel.
Kemarin petang selepas sholat maghrib saya seperti biasa melihat acara TV untuk mengetahui perkembangan kasus peledakan bom ini. Ketika menyaksikan tayangan wawancara TV One dengan mantan pimpinan Jamaah Islamiah Nassir Abbas pada hari jum’at tanggal 24 Juli 2009. Saya sempat mengutip wawancara langsung yang berisi :
Setelah sepekan berbagai spekulasi berkembang , menurut anda sendiri anda yakin Bom Kuningan ini dilakukan kelompok Noordin M. Top ?
Jangankan satu minggu, sejak hari pertama saja hati saya sudah mengatakan bahwa kejadian peledakan ini dilakukan oleh pemain lama yaitu kelompok Noordin M. Top.
Apa yang membuat anda mengatakan pemain lama pak?
Karena diyakini modus operandi dan sasarannya sama dengan bom-bom sebelumnya yaitu bom Bali I dan II, dan bom di Kedutaan Australia dengan sasaran orang barat, bangunan yang dikenal oleh dunia dan teknis pembunuhannya dengan menggunakan bom yang dibawa oleh bomber (pelaku bunuh diri).
Tetapi, Apakah itu juga tidak mungkin dilakukan oleh kelompok lain?
Ya, memang juga kita berandai-andai, kemungkinan, ya bisa saja dilakukan oleh kelompok lain akan tetapi siapa lagi kelompok lain yang bisa seperti kelompoknya Noordin dari pengalaman sebelumnya. Mungkin selama ini saya beburuk sangka sama Noordin, tapi dari kejadian-kejadian sebelumnya dapat saya katakan ini persis sekali seperti apa yang dilakukan Noordin sebelumnya.
Dr. Azhari sudah pernah ditangkap dan tidak bisa merakit Bom, sekuat apakah Noordin M. Top saat ini dan Jamaah Islamiah?
Biarpun Azhari telah tiada bukan berarti aksi-aksi itu berhenti, mungkin untuk aksi bom berskala besar memerlukan keahlian tersendiri, akan tetapi untuk sekedar sebesar sebuah tas atau senilai dibawah 50 kg, itu saya kira dasar dari pengetahuan merakit bom itu saja bisa melakukan itu.
Menurut anda Apakah itu artinya setelah Azhari tewas ini kemudian masih ada regenerasi-regenerasi terhadap pengganti-pengganti Azhari dalam arti mereka membuat regenerasi pembuat bom itu?
Ada, karena Azhari juga tahu dia bersembunyi di dasar laut pasti akan dikejar atau ditangkap dan tewas, makanya Azhari juga mengajarkan ilmu-ilmunya itu tersebut kepada orang-orang yang sepaham dengannya yang terpilih atau beberapa orang seperti Sobir yang terlibat dalam bom Kedutaan Australia, itu salah satu murid dari Noordin dan ada lagi murid-murid yang lain sebenarnya.
Menurut anda orang-orang seperti apa kategori yang diturunkan keahlian merakit bom?
Kategori orang yang loyal sama mereka (Noordin M.Top) siap berkorban, siap menimba ilmu, siap meninggalkan anak istri dan bergerak sana sini.
Bom yang di Kuningan ini mirip dengan bom yang ditemukan di Cilacap, menurut anda ini pembuatnya sama?
Kategori orang yang loyal sama mereka (Noordin M.Top) siap berkorban, siap menimba ilmu, siap meninggalkan anak istri dan bergerak sana sini.
Bom yang di Kuningan ini mirip dengan bom yang ditemukan di Cilacap, menurut anda ini pembuatnya sama?
Bisa saja pembuatnya sama, dan bisa saja yang lain karena bisa saja dikira Densus tempat penyimpanan dan bukan tempat penyimpanan, dan karena bahannya kurang lebih juga hampir sama karena pembuatan Low Eksplosive itu yang kurang lebih sama.
Mengapa para pelaku bom bunuh diri suka menggunakan bom Low Eksplosive?
Pertama mudah didapatkan di dalam negeri seperti pupuk, kemudian bahan-bahan pembuat cat dan ada juga yang digunakan untuk obat kulit yang tersedia di pasaran itu mempermudah dan juga lebih murah. Sebenarnya low eksplosive bukan tidak dapat menghancurkan akan tetapi mempunyai daya penghancuran. Dikatakan low eksplosive ataupun yang setingkat dengan Balck Powder mempunyai kekuatan setengah dari TNT . kalau TNT diukur dengan kekuatan 1, tapi kalau Balck Powder itu diukur 0.5 artinya kalau kita misalnya bahan peledak low eksplosive atau Balck Powder sejumlah 10 kg itu berarti senilai kekuatan 5 kg TNT.
Kalau melihat dari penjelasan anda berarti Low Eksplosive ini juga selain mudah didapatkan bahannya juga mungkin mudah untuk bisa masuk ke dalam area sasaran seperti hotel. Bagaimana caranya bisa memasukkan bom itu ke dalam hotel tanpa bisa diendus oleh petugas keamanan?
Maaf, bukan maksud untuk mengajari antara lain yaitu ada hal-hal yang dilihat dari kelemahan dari petugas keamanan, dimana kalau barang-barang itu dibungkus rapi terutama dari pasar itu tidak mungkin dibongkar oleh penjaga situ atau Satpam ataupun kado yang besar yang rapi dengan pembungkus yang diberi bunga, itu juga tidak akan dibuka, karena alat pendeteksi itu hanyalah Steel Detector . Namun yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana tas yang berisi Gotri itu bisa masuk ke dalam hotel, ini pasti ada celah-celah lain yang bisa digunakan.
Menurut anda dalam kasus Marriott dan Ritz Carlton ini bom dibawa dari luar atau dirakit di dalam?
Inilah kemungkinan-kemungkinan dan kemungkinan inilah yang harus dipecahkan oleh pihak Kepolisian. Kalau misalnya terdapat bekas-bekas bahan peledak di dalam kamar berarti dirakit di dalam, sebab kedua-duanya ada kemungkinan juga.
Bagaimana bahan seperti Gotri bisa lolos dari metal detector dan lain-lain menurut anda ada celah-celah lain. Biasanya celah lain seperti apa yang digunakan untuk bisa meloloskan barang-barang seperti itu?
Celah-celah lain sambil memasukkan barang atau biasanya dari orang-orang yang dikenal.
Apakah itu artinya untuk memuluskan rencana bom bunuh diri atau bom yang lain harus melibatkan orang dalam ?
Tidak mesti, tidak mesti melibatkan orang dalam, namun pada saat ini kita lihat ada satu teknis pelaksanaan yang agak berbeda.
Bom bunuh diri ini biasanya memang tidak mungkin dilakukan hanya dua orang saja, biasanya ada pengawas dan perencana yang berada di luar gedung?
Memang benar, dari pengalaman aksi bom sebelumnya kita dapati bahwa dari penjelasan para pelaku yang sudah tertangkap mereka (para pelaku bom bunuh diri) diantar lalu kemudian ditinggalkan, sama seperti Bom Bali I diantar oleh Ali Imron dan Idris Zamrud, kemudian waktu bom Marriott diantar oleh Azhari, jadi semuanya itu diantar dan dipantau. Dan saya yakin dalam kejadian itu ada yang melihat dari jauh sukses atau tidak sukses.
Termasuk juga dalam bom bunuh diri ada yang back-up nya jika terjadi sesuatu, gagal dll?
Artinya kalau ikut teori Azhari bahwa dalam suatu mosinya bom yang dirakit itu harus lengkapi lebih dari satu pemicu.
Apakah itu artinya bom yang ditemukan oleh Polisi yang ditemukan di kamar 1808 itu memang disiapkan jika seandainya rencana bomber tidak berjalan dengan mulus?
Ini yang kita harus cari apakah bom yang ditemukan di kamar itu ada timer-nya, ada jebakan ataukan sisa sehingga tidak mungkin untuk dibawa?
Ini yang kita harus cari apakah bom yang ditemukan di kamar itu ada timer-nya, ada jebakan ataukan sisa sehingga tidak mungkin untuk dibawa?
Untuk wawancara selanjutnya silahkan cari lagi di TV One.com, atau sumber lainnya, karena kebetulan kutipan wawancara tersebut hanya saya ikuti sampai break.
Kutipan :
wawancara tvone "kabar petang"
http://www.suaramerdeka.com